Tradisi Nuba Ikan Di Desa Long Uli

Ada salah satu tradisi unik yang masih terjaga di masyarakat desa Long Uli, yakni tradisi Nuba Ikan. Tradisi ini dilakukan guna menangkap ikan dengan menggunakan racun dari kayu. Kayu yang digunakan berasal dari akar pohon tuba. Karena di dalam pohon tuba terdapat kandungan racun. Dari kandungan ini, tidak hanya berlaku untuk ikan saja, bahkan hama pun bisa mati jika tercemar racun tersebut. Caranya adalah dengan menggunakan kulit tuba yang diambil dari akarnya. Setelah itu kulit tersebut dikumpulkan lalu di tumbuk hingga menjadi serbuk kayu. Setelah itu, serbuk yang dihasilkan di masukkan kedalam karung. Pada saat hari H nya, karung yang berisi serbuk kayu tersebut dicelupkan kedalam sungai dengan cara di pukul dengan kayu besar. Tradisi ini tidak terpatok oleh waktu. Ketika air sungai kecil, biasanya sudah bisa mulai melakukan tradisi ini. Hal ini dikarenakan ketika semakin sedikit air sungai, maka makin sedikit juga serbuk tuba yang dipakai. Semua warga desa ikut acara ini tanpa memandang usia. Adapun tradisi ini dilaksanakan di anak sungai Uli, yakni Sungai Tuan hingga Sungai Telao. Biasanya di sungai tersebut banyak tersedia ikan, baik itu ikan berukuran kecil hingga ikan berukuran besar. Untuk hasilnya, dalam 1 KK biasanya mendapatkan 1 kg ikan. Tradisi ini biasanya dilaksanakan selama 2 hari. Hari pertama merupakan aktivitas menumbuk tuba, sedangkan hari kedua adalah hari menuba dengan menggunakan serbuk kayu yang telah disiapkan pada hari sebelumnya. Warna air saat menuba akan berubah menjadi merah. Hal ini karena serbuk yang di tumbuk berwarna merah. Saat menuba, semua ikan berukuran kecil sampai berukuran besar muncul semua. Dan tradisi ini masih terjaga sejak jaman dulu hingga sekarang.

Bagikan post ini: