GAHARU, SUMBER EKONOMI WARGA DESA
Masyarakat desa Long Uli secara ekonomi masih bergantung
kepada hasil alam. Bergaharu adalah salah satu contoh cara masyarakat Desa Long
Uli untuk mendapatkan penghasilan. Hal ini dikarenakan masih terkandung hutan
rindang yang didalamnya masih tersedia pohon gaharu yang melimpah. Contohnya di
Hutan Sungai Lutung. Tempat ini masih menyimpan pohon gaharu yang melimpah. Ada
tua dan ada muda, tidak ada batasan usia yang berprofesi mencari gaharu di
hutan. Hanya saja memang di dominasi oleh kelompok pria. Tidak ada Batasan waktu
yang ditentukan untuk bergaharu ke hutan. Ada yang meluangkan selama 1 minggu,
bahkan berbulan-bulan. Hal ini tergantung dari besarnya perbekalan mereka untuk
mencari gaharu di hutan. Makin besar dan banyak perbekalan yang mereka siapkan,
maka makin lama pula mereka berada di dalam hutan. Biasanya mereka bergaharu
dengan membentuk kelompok. Tiap kelompok berisi 4 hingga 5 orang didalamnya. Pengelompokkan
ini dilakukan guna mengefektifkan waktu dan tenaga mereka selama mencari gaharu
di hutan. Namun, tidak menutup kemungkinan ada pula yang bergaharu secara
individual. Orang-orang yang sudah terbiasa di hutan bisa saja mereka bergaharu
secara individu tanpa berkelompok. Untuk hasil gaharu yang di dapat, akan
dikolektifkan di satu orang untuk kemudian di timbang, lalu akan diserahkan
kepada penampung. Untuk warga Long Uli sendiri biasanya menjual hasil gaharu
kepada penampung dari Desa Kemuat. Penghasilan yang di dapat bisa terbilang
bisa menutupi kebutuhan sehari-hari mereka di desa.