Atak Fali: Fenomena Musim Ikan di Desa Long Uli

1762574724928.jpeg

Atak fali  adalah fenomena alam ketika ikan-ikan dari sungai berkerumun dalam jumlah sangat banyak, keluar dari anak sungai menuju sungai utama atau sebaliknya, masuk ke dalam anak sungai. Fenomena ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Desa Long Uli dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Atak fali tidak terjadi setiap hari. Fenomena ini biasanya muncul pada momen tertentu, antara lain:

    • Saat bulan purnama atau bulan besar
    • Cuaca dingin pada malam hari
      • Waktu subuh menjelang matahari terbit

        Pada saat-saat tersebut, ikan-ikan mulai bergerak secara alami dan berkumpul mengikuti arus sungai. Gerombolan ikan dapat terlihat padat seolah-olah memenuhi permukaan sungai.

        Beberapa sungai di wilayah Long Uli yang sering menjadi tempat terjadinya atak fali antara lain:

          • Sungai Tu'an
          • Sungai Batu Bala
            • Sungai fata long
            • Sungai long angin
            • Sungai tutung

            Lokasi-lokasi ini menjadi tempat favorit warga untuk menangkap ikan pada saat fenomena terjadi.

            Ikan yang ikut dalam fenomena atak fali beragam. Beberapa yang sering ditemukan antara lain:

              • Ikan salap
              • Ikan-ikan sungai lainnya dengan ukuran dan jenis yang berbeda

                Saat ikan dibersihkan, bagian isi perutnya biasanya ditemukan zat putih seperti telur, yang diduga sebagai bagian dari proses berkembang biak.

                Penangkapan ikan saat atak fali dilakukan secara tradisional dan ramah lingkungan. Warga biasanya menggunakan Jala dan Pukat yang dipasang di muara sungai.

                Metode ini tidak merusak ekosistem karena hanya menangkap ikan yang sedang berkumpul di permukaan air.

                Fenomena atak fali tidak hanya menjadi momen untuk menangkap ikan, tetapi juga termasuk bagian dari kearifan lokal yang menghargai alam. Masyarakat Desa Long Uli menjaga agar penangkapan dilakukan secukupnya dan tidak merusak ekosistem sungai.

                Beberapa upaya pelestarian yang dilakukan atau diharapkan dilakukan antara lain:

                  • Menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan
                  • Menghindari penggunaan racun, setrum, atau bahan kimia untuk menangkap ikan
                  • Menangkap ikan secukupnya dan memberikan kesempatan bagi ikan untuk berkembang biak
                  • Melestarikan pengetahuan ini kepada generasi muda sebagai bagian dari identitas desa

                  Atak fali juga merupakan warisan budaya Desa Long Uli. Tradisi ini memperkuat kebersamaan masyarakat karena dilakukan bersama-sama, dan menjadi cerita yang diwariskan dari orang tua kepada anak-anak. Nilai gotong royong, kebersamaan, serta rasa syukur kepada alam menjadi bagian penting dari tradisi ini.

                  "Menjaga sungai berarti menjaga kehidupan. Atak fali adalah warisan budaya yang harus dijaga, bukan hanya dinikmati sesaat." Atak fali bukan hanya tentang musim ikan, tetapi juga tentang budaya dan kebersamaan masyarakat Desa Long Uli. Fenomena ini menjadi momen yang ditunggu warga, sekaligus menjadi bagian dari tradisi lokal yang memperkaya keanekaragaman budaya di desa.

                  "Atak fali adalah berkah alam untuk masyarakat Long Uli, simbol hubungan antara manusia dan sungai yang terus dijaga."


                  Bagikan post ini: